Billiard dan nyari kerja : sama-sama ada seninya
BILIARD. Ya, baru-baru ini saya gemar
melakukannya. Lagi-lagi karena keseloan saya. Bukan itu saja sih, beberapa
teman ternyata juga suka bermain billiard. Ya ini yang namanya “tumbu
oleh tutup” mungkin ya. Awalnya cuma sekedar coba-coba saja, lama-lama
kok ya saya malah semakin tertantang. Duh, selo banget ya saya. Posisi saya
sekarang memang sedang dalam proses mencari pekerjaan, melamar sana-sini,
menunggu panggilan. Saya masih fresh graduate, walaupun sudah ngga fresh-fresh
banget.
Saya sudah memasukkan lamaran ke
banyak perusahaan tapi sejauh ini belum ada panggilan, layaknya bermain billiard,
saya sudah memukul banyak bola. tapi kok ya ngga masuk-masuk bolanya, padahal
ada 6 lubang haha. Sempat saya diajari oleh teman saya yang jago billiard itu,
gimana caranya biar bola masuk dengan benar. Dia sempat menjelaskan, bagi
seorang pemula, arahkan bola ke lubang termudah agar kemungkinan bolanya masuk besar. yang
perlu diperhatikan adalah lubang yang termudah, belum tentu yang terdekat. Jika
lubang di meja billiard itu saya umpamakan sebagai lowongan kerja, maka carilah
lowongan kerja yang termudah, dan yang termudah belum tentu yang terdekat.
Maksudnya apa? Lowongan kerja untuk bulan-bulan ini memang lumayan banyak.
Alangkah baiknya kalo kita memilih lowongan yang kemungkinan besar kita bisa diterima.
yaitu yang sesuai kualifikasi pendidikan kita, yang sesuai dengan keterampilan
kita dan sayangnya sering yang demikian itu biasanya jauh dari tempat tinggal
kita. Bikin galau saja. haha.
Sama kayak bermain billiard, nyari
kerja juga ada seninya. Berbagai macam aspek harus diperhatikan. Seperti gambar
ini. Setiap titik dalam tubuh kita (posisi kaki, tangan, mata) dan posisi stick,
akan mempengaruhi larinya si bola. Nyari kerja juga sama, surat lamaran, cv,
dokumen-dokumen, dan setiap aspek dari diri kita juga akan menjadi bahan
pertimbangan apakah kita akan diterima atau tidak.
Selain hal-hal teknis seperti di atas,
bermain billiard juga membutuhkan kekuatan mental dan strategi yang bagus.
Intinya jangan takut jika bola tidak masuk. Toh kalo bola tidak masuk
seenggaknya kita sudah memindahkan bola ke tempat lain, artinya kita masih
punya kesempatan. Yakinlah dengan sudut bidik kita. Semakin sering takut maka
kecemasan akan terjadi dan sering hal ini menyebabkan konsentrasi hilang. Begitu
juga nyari kerja, jangan takut kalau ditolak sama perusahaan, jangan cemas.
Masih banyak lubang-lubang dan bola-bola yang lain. Mungkin kita belum sesuai
dengan kualifikasi yang diperlukan, mungkin ada sesuatu hal yang kurang dalam
proses kita melamar, atau mungkin kita belum beruntung. Mungkin bidikan kita
sudah tepat, tetapi ternyata ada bola lain yang menghalangi perjalanan bola kita.
Dalam billiard, kita dituntut untuk berlatih seperti
bertanding dan bertanding seperti berlatih. Dengan mental atau sikap kebiasaan
ini maka kita akan terbiasa dengan sikap santai tapi serius dan sebaliknya.
Sama, dalam mencari kerja, biar tidak stress baiknya kita bersikap santai tapi
serius. Kadang-kadang santai, kadang-kadang serius.haha. Kita harus sabar,
teliti, dan konsentrasi. Jangan pernah menganggap remeh bola gampang ataupun
lawan kita meskipun di bawah kita. Jangan pernah kesal, kecewa / frustasi
dengan keadaan bola dan sikap lawan. Biarkan saja mengalir apa adanya. Tetap
semangat. Yang paling penting sebelum memulai pertandingan adalah berdoa.
Ah, apalah saya ini, belum dapet kerja aja
uda berani-beraninya nulis kayak gitu. Tapi tak apalah, paling ngga ini jadi
motivasi untuk diri saya dalam mencari
kerja, agar saya bisa memasukkan bola-bola itu ke lubang yang benar. layaknya
pemain billiard professional :D
No comments:
Post a Comment